Kesiapsiagaan Maksimal: Pelatihan Entry dan Exit Hover PT Wirakarya Sakti Hadapi Karhutla
SENJARI.ID, JAMBI - Dalam rangka memperkuat pilar Preparation sebagai bagian dari strategi Integrated Fire Management, pelatihan Entry dan Exit Hover bagi Tim Reaksi Cepat (TRC) dan para pilot helikopter PT. Wirakarya Sakti kembali digelar. Latihan ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan dan keterampilan teknis dalam manuver krusial saat terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Pelatihan ini dititikberatkan pada kemampuan pilot untuk menurunkan dan mengangkat personel TRC serta perlengkapannya di lokasi yang dekat dengan titik api, saat helikopter berada dalam posisi mengambang tanpa mendarat atau disebut sebagai Hover.
Dalam situasi darurat, kecepatan dan presisi menjadi kunci dalam teknis pemadaman sehingga harus dipastikan bahwa seluruh personel mampu melakukan proses keluar-masuk (entry-exit) dari helikopter dengan cepat dan aman, terutama ketika dihadapkan pada medan yang sulit serta visibilitas yang rendah. Latihan ini juga memperkuat aspek keselamatan (safety), sebagai salah satu prinsip utama dalam operasional udara dalam penanganan kebakaran hutan.
“Entry dan Exit Hover bukan sekadar latihan teknis, tapi juga latihan koordinasi dan kepercayaan antara pilot dan TRC. Keduanya harus memiliki pemahaman yang sama atas prosedur serta kesiapan untuk menghadapi situasi genting di lapangan,” ujar Destian Nori selaku Head of Fire Operation Management (FOM).
Kegiatan ini penting bagi PT. Wirakarya Sakti dalam bentuk upaya menghadapi musim kemarau, di mana risiko kebakaran hutan dan lahan meningkat tajam. Melalui pelatihan seperti ini, TRC dan pilot diharapkan mampu memberikan respons terbaik demi meminimalisir dampak bencana bagi lingkungan dan masyarakat.
Dengan rangkaian simulasi yang telah dilaksanakan, PT Wirakarya Sakti menunjukkan komitmennya dalam pencegahan karhutla dan memastikan kesiapsiagaan tim dalam menghadapi adanya potensi kebakaran. Melalui susunan startegi yang terpadu dan kolaboratif, Destian Nori berharap upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. (*)