Operasi Zebra Siginjai 2025: Ditlantas Polda Jambi Fokus Turunkan Pelanggaran Lalu Lintas
SENJARI.ID - Direktorat Lalu Lintas Polda Jambi mulai melaksanakan Operasi Zebra Siginjai 2025 yang digelar pada 17–30 November 2025. Kegiatan ini difokuskan untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, terutama yang melibatkan pengendara usia rentan.
Dirlantas Polda Jambi, Kombes Pol Adi Benny Cahyono, menjelaskan bahwa salah satu prioritas utama operasi tahun ini adalah menurunkan tingkat kecelakaan dan fatalitas, khususnya yang banyak melibatkan pengendara sepeda motor.
“Di Jambi, kelompok usia 15 hingga 24 tahun menjadi penyumbang terbesar kecelakaan untuk kendaraan roda dua. Ini menjadi fokus serius kami,” ujarnya.
Selain keselamatan usia muda, Operasi Zebra juga diarahkan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas menjelang Operasi Lilin 2026, yang biasanya mengalami peningkatan mobilitas masyarakat pada masa liburan akhir tahun.
Sebanyak 1.800 personel dikerahkan dalam operasi yang melibatkan seluruh jajaran Polda Jambi. Kombes Pol Adi Benny menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar penegakan hukum, tetapi juga bentuk edukasi dan ajakan kepada masyarakat agar menjadikan tertib lalu lintas sebagai kebutuhan, bukan sekadar kewajiban.
Terkait penertiban kendaraan over dimension and over load (ODOL), ia menyebutkan bahwa kebijakan penuh akan mulai diterapkan pada 2027. Hal ini masih menunggu penyelarasan dengan kementerian terkait karena masih terjadi perdebatan antara aparat dan para pengemudi angkutan.
Operasi Zebra Siginjai 2025 memiliki enam target utama, yaitu:
1. Menurunkan angka pelanggaran lalu lintas.
2. Menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
3. Meningkatkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas masyarakat.
4. Menekan angka fatalitas korban kecelakaan.
5. Melindungi pengendara usia rentan serta mengawasi perilaku pengemudi.
6. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan menjelang Operasi Lilin 2026.
Dengan berbagai langkah dan upaya tersebut, Polda Jambi berharap terciptanya budaya tertib berkendara yang lebih kuat dan menekan angka kecelakaan di wilayah Provinsi Jambi. (*)
